Tuesday, April 28, 2009

dan angka itu telah pergi

Jangkrik itu memang tak pernah diam ketika gelap menguasai alam. walaupun, pada faktanya budi pernah bercerita pada saat dia melihat jurig itu seluruh alam tiba-tiba hening. Jurig itu pula yang dikambing hitamkan olehnya ketika dia kembali dengan celana basah dan bau pesing yang menyengat. semuanya selalu tertawa ketika mengingat masa itu.

Tapi, itu 5 tahun yang lalu, semuanya kini telah berubah. bahkan zaman, waktu dan udara yang biasa kita hirup bisa saja membunuh kita. tidak ada lagi yang bersahabat. kemarin, aku dibohongi hatiku sendiri. gila! bahkan hati sekarang sudah bisa berbohong dan menjadi pengkhianat. otak kiri, untungnya masih selalu jujur dan bersikap rasional. tapi, kadang sulit merumuskan ketulusan dalam angka-angka. hasilnya tentu saja dipertanyakan.

Sudah 1354 mobil yang kuhitung sejak aku duduk di halte malam itu. tapi, jangan kau tanyakan bagaimana aku menghitung mobil-mobil yang lalu-lalang. tanyakanlah bagaimana aku bisa sampai duduk di halte pada malam itu. malam dimana asap rokok dan asap kendaraan berlomba untuk membunuhku. tiba-tiba saja seseorang dipukuli dipojok halte yang temaram tanpa lampu, tapi bisa kupastikan perbandingannya tidak seimbang 3 lawan 1. satu orang melihat dengan sinis tepat dimana tempatku duduk di halte itu. tenang kawan sekarang jamannya individualistis aku tidak akan membantunya! kalaupun aku bantu toh perbandingannya tetap tidak seimbang. ketika orang itu berteriak ampun. kuhisap dalam rokokku dan kukatakan inilah saatnya kau harus berbohong lagi hati!. makin cepat rokok-ku hisap dan akhirnya selesai juga.

Tiga orang itu pergi meninggalkan sesosok tubuh yang kaku di pojok halte. entah sadar, entah pingsan. masih bisa bangun kau? badan itu bergerak naik ke tempat duduk dan mendekat wajahnya semua biru sebelum dia berkata kutawari dia rokok dan kopi yang sudah habis kuminum setengahnya. dia tidak menolak dan berkata. hidup kita keras bang, terimakasih! entah apa maksud kata-katanya, dia menyalakan rokok dengan korek kayu dari balik jaketnya. pandangannya tenggelam dalam malam diselingi mobil-mobil yang masih juga lalu lalang, mulutnya seperti mengucap sesuatu 1352, 1353, 1354! haha.. dan angka itu telah pergi!