Friday, February 15, 2008

Tiga Siku Saku

Pada tahun 1888 Jack si tukang jagal, pembunuh sadis misterius yang selalu menguliti korbannya di Inggris tidak pernah ditangkap sampai sekarang, Jack abadi dan akan selalu membunuh. Tinggal menunggu waktu dan tempat yang tepat, kabar terakhir Jack akan muncul kembali di negara Tropis.
Koran Pagi tertanggal 27 Oktober 2008 muncul dari bawah pintu Rumah Sekar. Rumah nomor 40 itu dihuni oleh keluarga Wulandari. Sekar Wulandari adalah seorang blogger yang selalu menghabiskan hari dengan blogging. Sekar punya hobi menulis dan selalu membuat salinan semua tulisannya dengan printer kesayangan yang sudah dimodifikasi sehingga berbentuk seperti boneka India. Sekar kaget ketika membaca di beberapa salinan posting terakhir, selalu terdapat komentar misterius berupa kata-kata mutiara. Kebingungannya bermuara ketika serangkai pembunuhan misterius seperti terkait dengan komentar-komentar yang ada di blognya. Ia pun bercerita pada ayahnya yang bekerja di Badan Intelejen Nasional (BIN) dan kebetulan ditugaskan untuk menyelidiki pembunuhan berantai ini. Semua pembunuhan selalu memiliki kesamaan, muka korban dikuliti, dan disekitar korban selalu ada sebuah mainan kuda belang (Zebra). Semua data merujuk pada Jack si Tukang jagal di Inggris, dari mulai sayatan sampai perkiraan jenis pisau. Pembunuhan pun terus berlanjut, diiringi dengan petunjuk di dalam blog Sekar. pada akhirnya “Jack si tukang jagal” ini tertangkap dan tidak dihukum akan tetapi di masukan ke dalam rumah sakit jiwa karena divonis Psychotic (Gila).

No comments:

Post a Comment